Tutorial Cara Install Redis di Ubuntu 20.04, dan Konfigurasi pada WordPress – Memiliki website dengan load yang ringan baik dari segi aplikasi web itu sendiri maupun database menjadi idaman hampir semua pemilik blog/website. Redis bisa menjadi salah satu opsi yang bisa digunakan dalam hal tersebut.
Redis atau Remote Dictionary Server adalah software open source berlisensi BSD, yang berfungsi sebagai penyimpanan struktur data dalam memori, yang digunakan sebagai database, cache, dan perantara pesan.
Sama dengan Memcached, Redis berfungsi untuk:
- Mempercepat kinerja aplikasi web
- Meringankan load pada database
- Mengurangi beban kinerja server
Apa saja yang dibutuhkan untuk Install Redis?
- VPS atau virtual machine
- Ubuntu 20.04 atau bisa membaca tutorial membuat Instans Ubuntu
- Apache2. Baca disini untuk menginstall Apache2
- PHP 8. Baca disini untuk menginstall PHP 8.0.
- SSH dan user dengan sudo privilege
- WordPress: Install WordPress Ubuntu
Step 1: Update Package
Sebelum memulai instalasi, seperti biasa kita membutuhkan akses ke server via SSH. Setelah login ke server via SSH, pastikan dan biasakan untuk melakukan update package index. Agar semua package yang terinstall diperbarui ke versi yang baru.
sudo apt update
Step 2: Install Redis
Setelah melakukan update Package index selanjutnya kita menginstall redis:
sudo apt install redis -y
Atau untuk meng-compile Redis dengan cara berikut:
wget http://download.redis.io/redis-stable.tar.gz
tar xvzf redis-stable.tar.gz
cd redis-stable
make
Verifikasi versi Redis
Untuk memastikan Redis berhasil terinstal kita memverifikasi dengan mengecheck versi redis:
redis-cli --version
redis-cli 5.0.7
Verifikasi Redis service
Langkah selanjutnya melakukan verifikasi Redis service apa sudah berjalan dengan perintah berikut:
sudo service redis status
● redis-server.service - Advanced key-value store
Loaded: loaded (/lib/systemd/system/redis-server.service>
Active: active (running) since Wed 2021-10-20 07:43:40 U>
Docs: http://redis.io/documentation,
man:redis-server(1)
Main PID: 697 (redis-server)
Tasks: 4 (limit: 1154)
Memory: 12.3M
CGroup: /system.slice/redis-server.service
└─697 /usr/bin/redis-server 127.0.0.1:6379
Oct 20 07:43:39 ip-xxx-xx-xx-xxx systemd[1]: Starting Advance>
Oct 20 07:43:40 ip-xxx-xx-xx-xxx systemd[1]: redis-server.ser>
Oct 20 07:43:40 ip-xxx-xx-xx-xxx systemd[1]: Started Advanced>
lines 1-14/14 (END)
Jika Redis service tidak berjalan maka gunakan perintah ini untuk menjalankan Redis service:
sudo systemctl start redis-server
Untuk memberhentikan service Redis jika terjadi error atau malfungsi pada server dengan perintah ini:
sudo systemctl stop redis
Step 3: Testing Redis
Setelah Redis berjalan selanjutnya kita melakukan pengetesan sederhana dengan melakukan ping untuk koneksi, dan test menggunakan variabel sederhana.
Test Koneksi Redis
Buka koneksi Redis dengan perintah berikut pada terminal:
redis-cli
Maka akan masuk koneksi ke 127.0.0.1 dengan port 6739 kemudian ketik ping:
127.0.0.1:6739> ping
Jika sukses maka respon Redis:
PONG
Test Redis dengan variabel
Masih dalam koneksi redis-cli, pengetesan selanjutnya menggunakan variabel sederhana (set NAME VALUE):
set <NAME> “<VALUE>”
127.0.0.1:6739> set nama_website “JudisWeb Redis Tutorial”
Kemudian aapakah variabel tersebut berhasil disimpan pada Redis untuk ditampilkan dengan cara sederhana (get NAME):
127.0.0.1:6739> get nama_website
127.0.0.1:6379> ping
PONG
127.0.0.1:6379> set nama_website 'Judis Redis Tutorial'
OK
127.0.0.1:6379> get nama_website
"Judis Redis Tutorial"
Dengan kedua cara tersebut maka koneksi Redis berhasil dan berjalan dengan baik, untuk keluar dari redis-cli:
127.0.0.1:6739> exit
Step 4: Konfigurasi WordPress
Dibutuhkan ekstensi atau plugins untuk mengaktifkan Redis. Pada tutorial ini saya menggunakan plugin W3 Tools Cache, bisa menggunakan plugins yang berfungsi sama misalnya: Litespeed Cache, W3 Tools Cache, Use Cache, Siteground Optimizer dan lainnya.
Buka halaman WP admin dan tambahkan plugins dengan kata kunci W3 atau Memcached.
Install plugin W3 Tools Cache.
Kemudian aktifkan, dan pada dashboard admin akan muncul menu performance. Pilih General Settings dan aktifkan Page Cache, Database Cache, Object Cache dan set Method menggunakan Redis, kemudian Save Settings.
Setelah itu lakukan test setiap kontrol cache apakah berfungsi, jika muncul Test Passed dan berwarna hijau itu berarti Page, Minify, Database, Object Cache berhasil.
“Test failed.” menandakan terjadi error saat W3 Tools Cache melalukan test koneksi atau test variabel pada Redis.
“Test passed.” mengindikasikan bahwa Redis berfungsi dengan baik menggunakan plugins W3 Tools Cache
Setelah semua settings di save, logout dari WordPress admin, dan jelajahi web sebelum menggunakan Redis dan sesudah.
Demikian Tutorial Cara Install Redis di Ubuntu 20.04, dan Konfigurasi pada WordPress.
Semoga bermanfaat.