Review Free Python Hosting, Tips Memilih Free atau Premium?

Dalam beberapa bulan terakhir, saya melakukan pencarian di Google untuk kata kunci Free Python Hosting. Setelah melakukan pencarian saya mendapatkan 3 hosting gratis yang lumayan jika untuk mencoba sebelum berpindah ke versi premium (berbayar).

Sebelum saya membahas free cloud hosting yang saya coba, ini adalah penilaian saya secara pribadi dengan melihat beberapa aspek yang mungkin bisa dijadikan referensi para pembaca dalam memilih.

Ada 3 Free Python Hosting atau Cloud Hosting Python yang akan saya review diantaranya:

  • PythonAnywhere
  • Replit
  • Heroku

Free Tier Python Hosting

#PythonAnywhereReplitHeroku
CPULow vCPU0.2x – 0.5x vCPUshared 1x vCPU
RAM (MB) 512512512
Storage (MB) 512512512
Custom DomainNoYesNo
Support Cloud IDEYesYesYes
Worker111
Always OnNoNoNo
DatabaseMySQLReplit DatabaseHeroku Postgresql
Premium TierPricingPricingPricing
Perbandingan spesifikasi free python hosting

Melihat tabel perbandingan free python hosting masing masing memiliki fitur yang hampir rata-rata sama dalam kelas Free Tier. Free Tier memungkinan kita untuk mencoba terlebih dahulu, bagaimana layanan hosting tersebut, apakah ada kendala selama project apps kita berjalan.

PythonAnywhere Review

Free Python Hosting PythonAnywhere

Seperti namanya: PythonAnywhere, kita bisa melakukan deploy atau editing “anywhere” dimana saja selama ada koneksi internet bisa menggunakan laptop ataupun smartphone. Setelah login kita bisa melihat banyak informasi di dashboard. Misalnya – penggunaan storage, penggunaan CPU, file terbaru, konsol yang digunakan.

pyany sql

pyany fm

pyany editor

Kelebihan:

  • Support web apps: flask/django
  • Deploy project dengan mudah
  • Cocok untuk testing small project
  • Schedule Task yang memungkinkan kita melakukan proses tertentu setiap hari
  • File manager
  • SSL gratis untuk web apps

Kekurangan:

  • Cloud IDE untuk mobile belum bekerja dengan baik
  • Kurangnya dokumentasi pendukung
  • Web interface kadang sangat lambat dan reload tiba-tiba
  • Hanya 1 project web apps yang diperbolehkan, dan berjalan hanya 3 bulan dan login kembali untuk mengaktifkan lagi.
  • Tidak ada custom domain, jadi domain web diakses menggunakan alamat pythonanywhere

Replit Review

replit review

Replit, secara pribadi replit merupakan cloud IDE favorit saya yang juga sebagai free python hosting. Saya melakukan percobaan test web apps hidup 24/7 tanpa kendala, memang kadang terjadi rebooting system dan loading start aplikasi yang membutuhkan waktu sedikitnya 4-5menit.

repl editor

Tidak hanya python saja, Replit mendukung untuk bahasa pemrograman lain seperti: PHP, node.js, C++, Javascript dsb. Cloud IDE yang bekerja penuh dengan web browser dan tanpa kendala sama sekali, bahkan call function ataupun class untuk module/dependencies bisa diterjemahkan dengan baik.

repl new

Setting domain/subdomain yang sangat mudah dan free ini merupakah salah satu kelebihan Replit. Dimana free tier user dapat menggunakan domain/subdomain pribadi untuk dikaitkan pada project.

Replit Universal Package Manager yang modern, kita tidak perlu bingung karena dalam UPM kita tinggal melakukan search package dan list package muncul setelah itu bisa install dengan sekali click.

Kelebihan:

  • Support web apps: flask/django
  • Cloud IDE untuk mobile yang optimal
  • Bekerja pada semua browser
  • Custom domain, bisa menggunakan domain kita untuk dikaitkan ke project web apps.
  • Mendukung lebih dari 50 bahasa pemrograman
  • Replit Universal Package Manager: sekali click install package
  • File manager
  • SSL gratis tentunya saat kita launch web apps

Kekurangan:

  • Server change secara tiba-tiba
  • Load module/dependencies yang membutuhkan waktu yang cukup lama saat run aplikasi
  • Module/dependencies tidak terinstall otomatis, akan diinstall kembali saat aplikasi di run
  • Link Github repo hanya premium user saja
  • Hidden repo hanya premium user saja

Heroku Review

heroku review

Sebenarnya Heroku tidak hanya support Python saja. Ada beberapa project yang bisa di deploy di Heroku seperti: PHP, node.js, Ruby, Java, dll. Secara test aplikasi saya sudah berjalan 2 bulan lebih tanpa ada kendala apapun.

heroku dashboard

Free python hosting atau Free Tier heroku memberikan 550 dyno hours yang artinya aplikasi kita bisa berjalan non-stop selama 550 jam (23 hari jika digenapkan), tentunya dengan bantuan web monitoring. Untuk bisa menjadikan apps kita berjalan 30 hari, kita wajib memverifikasi dengan memasukkan informasi credit card. Tapi tenang saja heroku tidak akan melalukan charge kepada kita jika penggunaan addon ataupun resource masih di dalam kategori free tier (pay as you go). Tentunya dengan 550+450 dyno lebih dari cukup untuk menjalankan 1 web apps selama 1 bulan penuh dan masih tersisa 256 dyno hours jika kita menghitung 31 hari.

heroku billing

Heroku me-restart dynos perkiraan saya setiap 24 jam sekali. Ini per dyno, bukan per aplikasi, acak dan tidak bertepatan. Jika dyno berhenti akan direstart ulang, dan periode 24 jam diatur ulang (pada dasarnya ini adalah dyno baru, siklus baru).

heroku apps

Kelebihan:

  • Support web apps
  • Deploy via Github/CLI
  • Tambahan 450dyno hours dan custom domain, untuk verified user dengan credit card.
  • Dukungan Addon yang sangat banyak.
  • Dokumentasi pendukung yang memadai.
  • SSL gratis saat launch web apps
  • Dukungan database, disini heroku free tier bisa menggunakan Heroku Postgresql

Kekurangan:

  • Ephemeral storage: artinya server bisa melakukan write pada storage dan tidak bertahan lama (sementara), setelah server restart storage kembali seperti saat kita deploy project terakhir kali.
  • Cloud IDE menggunakan third-party, kita harus menginstall terlebih dahulu
  • Schedule Task/Cron menggunakan resource dyno
  • Premium tier lebih mahal dibanding hosting lainnya.

Kesimpulan

Dari ke 3 free python hosting diatas masing-masing memiliki auto-sleep saat tidak ada akses/traffic selama 30menit. Sebagai support dibutuhkan web monitor agar aplikasi berjalan 24/7 non-stop seperti UpTimeRobot untuk melakukan ping ke web aplikasi kita setiap 25 menit. Jika ditanya mana yang bagus? Saya akan menjawab semuanya bagus dalam kelas Free Tier sebagai penyedia free python hosting.

Semua free python hosting diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi kita bisa menentukan free python hosting mana yang cocok untuk project apps kita. Secara pribadi saya menggunakan Replit untuk testing project dan cloud IDE, sedangkan production deploy ke Heroku. Kenapa tidak menggunakan PythonAnywhere, karena PythonAnywhere belum optimal dalam cloud IDE mobile, saya sendiri mengerjakan sebuah python project menggunakan full smartphone, dimana cloud IDE paling optimal adalah Replit.

Tips & Saran

Jika menggunakan free python hosting untuk project apps kita dibutuhlan sedikit trick agar project kita berjalan dan berfungsi dengan baik. Memang membutuhkan sedikit lebih effort agar project apps berfungsi jika kita menggunakan free python hosting, contoh saya menggunakan free cloud json database, dan Heroku Postgresql, dan private github repo, karena tidak memungkinkan untuk menyimpan file upload pada Heroku server, dan menggunakan third-party monitoring seperti UpTimeRobot agar web apps berjalan 24/7.

Jika dengan menggunakan ke 3 hosting diatas dirasa cocok karena fitur dan performa alangkah baik untuk mengupgrade account ke premium. Jika ada credit card yang masih ada limit penggunaan dan belum pernah didaftarkan AWS Free Tier, saran saya untuk beralih ke AWS Free Tier untuk mencoba, karena sama-sama memiliki fitur dan spesifikasi yang lebih mumpuni, layaknya server pribadi jika kita bisa atur dan sesuai dengan kebutuhan kita.

Kalkulasi harga premium tier terlebih dahulu, sebelum beralih untuk upgrade. Karena bisa jadi jatuhnya lebih mahal, dan juga resource yang tidak terlalu dibutuhkan. Bandingkan juga harga python hosting tersebut dengan VPS agar kita bisa budgeting mana yang sesuai.

Tinggalkan komentar